6 Cara Menghindari Anak Dari Kekerasan Verbal
Ulah anak – anak di bawah usia dini memang susah – susah gampang. Karena perilaku dan ulah mereka masih begitu polos, dan belum mengerti mengenai hal buruk dan baik. Namun, tidak sedikit akibat ulah anak – anak tersebut membuat orang tua merasa kesal dan marah.
Terkadang ada sikap dari anak tersebut yang membuat orang tua atau orang disekitarnya menjadi naik darah, timbullah emosi dan hal tersebut memunculkan tindakan kekerasan, baik verbal dan fisik. Hal inilah yang membahayakan psikologis anak dan juga fisiknya, berikut ini ketahui cara menghindari anak dari kekerasan verbal pada anak usia dini:
1. Belajar Untuk Menahan Emosi
Salah satu langkah untuk Anda bisa memberikan contoh agar tidak melakukan kekerasan secara verbal yaitu dengan belajar menahan emosi. Agak terkesan sulit untuk mencobanya, namun jika dilatih dan dilakukan dengan bertahan dan mengingat kembali dampak kepada anak Anda. Maka hal tersebut bisa menjadi motivasi Anda untuk merubah sikap dan emosi. Dengan Anda mampu menahan emosi, maka anak akan merasa nyaman dan damai berada di dekat Anda. Ketahuilah dampak Psikologis anak yang mengalami kekerasan.
2. Alihkan Emosi Dengan Cara Lain
Selanjutnya cara menghindari anak dari kekerasan verbal yaitu dengan mengalihkan emosi atau kekerasan verbal dengan cara lain. Contoh seperti pada saat Anda sedang emosi, pergi dari hadapan anak atau mencari kegiatan lain yang mengalihkan pandangan pada anak. Sehingga emosi Anda tidak meluap dan melampiaskannya kepada anak Anda secara langsung. Cobalah untuk mengikuti metode mengatur emosi melalui buku, internet atau dokter Anda, agar kondisi emosi jauh lebih terkontrol.
3. Mengajarkan Makna Emosi
Anak juga perlu diajarkan untuk mengetahui apa itu emosi, didik anak Anda untuk mengenal emosi secara usianya. Agar suatu hari anak akan mengerti bagaimana cara mengatur emosi kepada orang lain. Dan ajarkan apabila Anda berlaku emosi, anak untuk segera menjauh agar tidak melihat kondisi orang tua yang sedang marah – marah. Anak perlu diajarkan untuk mengetahui apa itu emosi, bagaimana menempatkan emosi yang baik dan benar. Dan apa saja efek jika kondisi marah kepada watak anak di masa depannya. Kenali contoh macam-macam kekerasan pada anak.
4. Ajarkan Untuk Bersikap Positif
Cara menghindari anak dari kekerasan verbal lainnya adalah dengan mengajarkan sikap teladan kepada anak. Bersikap lemah lembut, perhatian, kasih sayang dan sikap positif lainnya. Hal ini akan menjadi contoh pada anak Anda di masa depannya. Ajarkan anak untuk bersikap sama kepada orang lain, jelaskan jika perbuatan buruk akan membuat orang lain marah, sedih dan kecewa. Dengan sikap yang positif, maka anak akan nyaman berada di samping Anda. Ia tidak merasa takut dan cemas apabila Anda akan marah sewaktu – waktu.
5. Pererat Hubungan
Agar hubungan Anda dan anak menjadi lebih seimbang, maka jalinlah hubungan antara orang tua dan anak jauh lebih dekat. Hal ini akan memberikan ketenangan dan kenyamanan kepada si anak. Orang tua yang penuh kasih sayang, perhatian, kelembutan dapat membuat anak merasa dirinya ada yang melindungi. Tanpa adanya rasa takut akan ancaman, cacian atau omelan yang kasar. Hal itu akan membekas sampai anak menjadi remaja dan dewasa, karenanya mengapa asuhan dari kekerasan verbal bisa menimbulkan anak menjadi pemarah dan brutal di masa depannya. Karena ia mencontoh apa yang diucapkan oleh orang tua dan orang disekitarnya kepada dirinya. Berikut cara mengajari anak mengelola emosi yang baik dan benar.
6. Ajarkan Anak Untuk Menjadi Dirinya Sendiri
Berikutnya hal yang patut dilakukan Anda sebagai orang tua dalam mendidik diri Anda untuk menjadi teladan yang baik. Maka ajarkan anak untuk biarkan menjadi dirinya sendiri, apapun yang anak lakukan arahkan kepada hal yang positif dan membangun karakter yang baik. Jika anak marah arahkan kepada hal yang positif, luapkan dengan cara yang aman di usia mereka. Sehingga tidak sampai remaja mereka menjadi anak yang berperangai buruk.
Nah, demikianlah beberapa contoh juga penjelasan mengenai cara menghindari anak dari kekerasan verbal. Semoga menjadi wawasan dan pengetahuan Anda.
Komentar
Posting Komentar