Ucapan dan Tindakan Orangtua yang Membuat Anak Bahagia

Katakan Pada Anak Bahwa:

  • Kita menyayanginya.
  • Kita akan tetap menyayanginya apapun yang terjadi.
  • Kita tetap menyayanginya meski sedang marah kepadanya.
  • Kita senang bermain bersamanya, dan katakan Kita akan mengajaknya bermain bersama lagi lain waktu.
  • Kita masih ingat detik-detik menjelang kelahirannya ke dunia. Saya melakukan ini dengan mengatakan, “Dulu waktu lahir Adek tidak menangis, trus mata Adek berkedip-kedip liat Mama.”
  • Kita berterima kasih kepadanya setiap kali ia membantu Kita melakukan sesuatu, misalnya membukakan pintu untuk tamu atau mengambilkan segelas air minum untuk Kita. Hal sepele seperti ini dapat membuat anak bahagia.

Ceritakan Pada Si Kecil Tentang:

  • Bagaimana wajah dan tingkahnya waktu masih bayi
  • Arti namanya dan siapa yang memberinya nama itu
  • Kapan dan di mana Kita bertemu dengan ayah/ ibunya
  • Menceritakan hal-hal baik tentang ayah/ ibu mereka, kakek dan nenek atau kerabat yang dikenalnya. Menjelang tidur saya bercerita pada anak-anak tentang ayah mereka yang telah meninggal, kakek buyut mereka yang pernah ikut berjuang dalam perang kemerdekaan RI atau masa kecil saya.
  • Apa yang Kita rasakan saat itu dan mengapa Kita merasakannya
  • Rencana-rencana Kita untuk masa mendatang. Misalnya Kita ingin mengajaknya naik kereta api keliling Eropa suatu hari nanti
  • Mainan kesukaannya saat ia masih bayi

Dengarkanlah Tentang:

  • Semua yang dikatakan anak saat Kita sedang bepergian bersamanya
  • Semua yang diceritakan anak tentang mainan atau game favorit mereka. Meski terdengar menggelikan, ingatlah semua baik-baik untuk membuat anak bahagia
  • Semua pertanyaan yang diajukannya, termasuk pertanyaan-pertanyaan konyol seperti, “Mengapa kambing makan rumput?” atau, “Kenapa Mama sekarang gendut?
  • Semua perkataan anak yang membuat Kita hampir naik pitam, seperti, “Aku nggak mau makan, nasinya udah basi,”(padahal Kita baru saja memasak nasi itu tadi pagi) atau, “Aku nggak mau ke rumah nenek, di sana ada hantunya.” (ketika ayah, ibu atau mertua Kita menegur mengapa Kita tak pernah mengajak cucu mereka berkunjung ke rumah)
  • Semua yang tersembunyi di balik kata-kata anak Kita. Misalnya mengapa ia berkata ada hantu di rumah nenek? Apakah ia pernah mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan di sana?

Bertanyalah Kepadanya:

  • Mengapa ia menangis di sekolah?
  • Bagaimana cara memainkan game favoritnya?
  • Apa yang dirasakannya saat ini?
  • Apakah ia menyukai baju, mainan atau apapun yang Kita belikan untuknya?
  • Siapa nama tokoh kartun favoritnya?
  • Mengapa ia menyukai tokoh itu?
  • Siapa nama teman sebangkunya di sekolah?

Tunjukkan Padanya:

  • Cara melipat pakaian
  • Cara melakukan sesuatu secara bersama-sama
  • Cara bersiul
  • Cara membuat pesawat atau kapal-kapalan dari kertas
  • Cara bermain layang-layang
  • Cara mencari jawaban untuk pertanyaannya. Misalnya menganjurkan anak bertanya pada ibu guru di sekolah, kakaknya, ayah/ ibunya. Atau bertanya pada mbah Google (jika ia sudah bisa mengoperasikan komputer)
  • Kita mencintai ayah/ ibunya
  • Pentingnya menjaga diri sendiri. Misalnya meminta anak mengenakan pakaian yang rapi saat hendak bertamu atau bepergian

Perlakukan Anak Dengan:

  • Memberikan kejutan. Misalnya memberikan buku baru yang kita sembunyikan di bawah bantalnya
  • Membiarkan makan coklat atau ice cream sesekali
  • Berenang atau bersepeda bersama
  • Menyajikan makan malam bersamanya
  • Membuat suara lucu saat kita mengerjakan sesuatu bersamanya

Pupuskanlah:

  • Rasa bersalah kita karena tidak bisa memberikan apa yang mereka inginkan. Atau karena kita bekerja dan tidak dapat menemaninya
  • Keinginan kita untuk memiliki anak yang sempurna atau menjadikan anak kita sempurna

Sediakan Waktu Untuk:

  • Berjalan-jalan bersama
  • Mengamati alam sekitar bersama. Seperti mengamati burung, kucing atau pepohonan
  • Memasak bersama
  • Berkebun bersama
  • Duduk di dekatnya saat dia sedang bermain

Pastikanlah:

  • Kita menatap mata anak dengan tatapan sayang
  • Kita tersenyum kepadanya setiap kali ia mendekati Kita
  • Anak mendengarkan ketika Kita sedang menjelaskan sesuatu kepadanya
  • Kita membiarkan anak memeluk atau menggandeng tangan Kita ketika ia ingin melakukannya
  • Kita memiliki cara sendiri untuk membuat anak bahagia
Parents, cara membuat anak bahagia di atas cukup mudah bukan? Selamat mencoba dan berbagi kebahagiaan dengan Si Kecil serta seluruh anggota keluarga.
Salam Bahagia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERTIMBANGAN PENENTUAN PENGENDALI KEUANGAN KELUARGA: SEBUAH ANALISA NILAI PERAN GENDER DALAM INTERAKSI PASANGAN SUAMI ISTRI

Psikologi Keluarga