Sains di balik cinta dan perselingkuhan
Cinta, menurut Fisher, adalah dorongan.
Cinta berasal dari motor otak, bagian otak yang menggerakkan kebutuhan dan
hasrat, bagian otak yang memainkan perasaan ngidam. Jenis bagian dari pikiran ketika
Anda meraih sepotong cokelat, ketika Anda ingin memenangkan promosi di tempat
kerja. Penggerak otak.
Dalam konferensi tersebut, Fisher menjelaskan cinta seperti
ketergantungan, bagaimana frase “cinta itu buta” (sedikit) ada benarnya. Saat
Anda jatuh cinta, tidak hanya orang ini memiliki makna khusus untuk diri Anda,
Anda memfokuskan seluruh jiwa dan raga, serta perhatian Anda pada mereka. Anda
bisa dengan fasih mengurutkan apa saja yang Anda tidak sukai dari dirinya, tapi
kemudian Anda tidak mengacuhkan itu semua, selain terpaku pada setiap
gerakannya.
Anda memuja dirinya, namun Anda
juga memiliki energi yang besar dalam diri Anda. Sehingga, setiap kali sesuatu
yang berkaitan dengan orang yang Anda cinta berjalan mulus, Anda akan merasa
seperti di langit ketujuh. Sebaliknya, jika tidak ada yang berjalan sesuai
rencana, Anda merasa hancur. Sebuah kecanduan nyata pada orang tersebut. Hal
ini mungkin diakibatkan karena peningkatan aktivitas dopamin dalam otak.
Anda juga menjadi sangat posesif
secara seksual dengan dirinya. Tetapi, karakteristik utama dari cinta romantis
adalah kebutuhan: suatu keinginan yang kuat untuk terlibat dalam satu hubungan
dengan orang ini, bukan hanya secara seksual, tetapi juga emosional. Seks
adalah nilai tambah, di samping itu Anda ingin dia untuk menghubungi Anda, mengajak Anda berkencan, dan seterusnya,
untuk memberi tahu Anda bahwa ia mencintai Anda. Ciri utama lainnya adalah
motivasi. Motor di otak mulai bekerja, dan Anda menginginkan orang ini.
Terakhir, cinta adalah obsesi.
Untuk membuktikan teorinya,
Fisher beserta tim penelitinya melakukan pemindaian otak 32 partisipan di dua
situasi: saat mereka melihat foto orang yang mereka cintai secara romantis
(bukan hubungan keluarga langsung) dan aktivitas lain yang berusaha melepas
pikiran mereka dari orang-orang tersebut. Hal ini dilakukan untuk bisa melihat
otak yang sama dalam keadaan rangsangan tinggi dan beristirahat. Hasilnya, foto
orang yang dicintai bisa mengaktifkan kerja otak secara serentak, khususnya
membangkitkan wilayah otak yang sama saat Anda mencandu kokain.
Manusia memiliki tiga sistem otak
primer yang berhubungan dengan cinta. Pertama, dorongan seks, yang berevolusi untuk memotivasi
seseorang untuk memenuhi kepuasan seks dengan berbagai partner. Kedua, cinta
romantis yang memotivasi seseorang untuk memfokuskan energi kawin mereka pada
pasangan spesifik, sehingga menghemat waktu dan energi. Ketiga, keterkaitan.
Keterkaitan berevolusi untuk mendorong Anda dan pasangan Anda untuk bersama
setidaknya cukup lama untuk membangun sebuah keluarga sebagai sebuah tim.
Ketiga sistem saraf dasar ini berinteraksi
satu sama lain dan dengan sistem otak lainnya untuk memberikan Anda berbagai
motivasi, emosi, dan perilaku yang diperlukan untuk mengatur strategi
reproduksi manusia yang rumit.
Namun, akan selalu ada komplikasi
dalam kerja sistem ini. Tiga sistem ini tidak akan selalu berjalan bersamaan.
Itu sebabnya mengapa seks bisa tidak semudah itu. Saat orgasme, otak melepaskan
lonjakan dopamin. Dopamin terkait dengan cinta romantis. Maka dari itu, Anda
bisa saja jatuh cinta dengan partner seks Anda. Selain itu, orgasme juga
melepaskan oksitosin dan vassopressin, dua hormon yang terkait dengan perasaan
keterikatan. Ini mengapa sebabnya Anda bisa merasa memiliki persamaan dan
berhubungan erat dengan partner seks Anda.
Tiga sistem ini juga
tidak selalu berhubungan satu sama lain. Anda bisa merasakan keterikatan
mendalam untuk pasangan jangka panjang Anda, namun di saat yang sama juga
memiliki cinta romantis yang intens untuk seseorang selain dirinya, dan
ketertarikan seks yang kuat terhadap orang lain yang bukan dari kedua orang
ini.
Komentar
Posting Komentar